Sabtu, 08 Februari 2014

Kado Buku, Why Not!

ilustrasi
Sembari menunggu waktu magrib usai, sebelum pergi ke toko buku. Lumayan punya waktu luang untuk update blog. Anak kedua dari tiga blog yang kukelola ini memang khusus untuk memposting hal-hal yang berkaitan dengan buku. Berhubung sebentar lagi aku akan mencari buku, tak apalah kubuat ceritanya sekarang.

Dua minggu lalu sebenarnya aku sudah mampir ke toko buku, tapi buku yang kucari waktu itu tidak ada. Aku tidak mencari buku dengan judul khusus sih, tapi yang temanya tentang pernak-pernik rumah tangga. Rencananya mau kuberikan sebagai kado untuk pesta perkawinan bibiku lusa.

Apa, memberi kado buku?
Iya, pertengahan Januari lalu aku membeli sepasang buku untuk kuberikan sebagai hadiah pernikahan sepupu lelakiku. Sebelumnya sudah ada proses deal antara aku dan dia. Aku nggak mau memberi kado bakal baju, seprai, alat rumah tangga atau apapun. "Kukasi buku aja ya, kalau kalian bertengkar baca buku itu nanti," kataku iseng waktu itu. Sepupuku setuju.

Delapan tahun lalu, pamanku menikah, juga kuberikan kado buku. Bibiku yang akan pesta lusa ini orang ketiga yang menerima buku sebagai kado pernikahan dariku.

Why book?

Di beberapa pesta yang digelar di keluarga kami, aku melihat ada semacam tradisi bagi-bagi kado untuk anggota keluarga yang lain. Misalnya saat si A menikah, kado-kado yang terkumpul ngga semua jadi hak milik si A. Tapi ada yang diberikan untuk si B, C, D dan E. Biasanya yang diberikan untuk si A cuma beberapa saja.

Pemikiran sederhanaku sih begini, untuk apa memberi kado kalau nanti belum tentu berguna bagi orang yang kita beri kado itu. Misalnya memberi pecah belah, terus kalau beneran pecah maka tak berjejaklah dia, kalau memberi pakaian, bisa dipakai sih, tapi sampai kapan? Nah kalau memberi buku? Kukira tak ada orang yang akan membuang buku-buku secara sembarangan. Itulah mengapa aku berpendapat, kado buku akan selalu abadi di hati orang yang kita beri hadiah itu.

Okai, itu saja dulu, aku mau ke tobuk.

7 komentar:

  1. haha, bener juga... tapi biasanya Hijrah ngasih kado buku buat temen-temen yang dekat, jadi tau buku yang mau dikasih, terakhir ngasih Notes from Qatar 1 dan 2 buat penganten, senengnya bukan maen mereka, tapi mereka ga bisa bayangkan, senangnya kita lebih dari mereka :D

    BalasHapus
  2. Ide bagus nih. Aku juga pernah ngasih kado buku ke teman yang menikah.

    BalasHapus
  3. saya pernah kasih kaset ceramah pernikahan dulu untuk kakak tercinta pas nikah sebelum tsunami. cuma ndak tau apa masih ada soalnya sekarang pun bukan eranya lagi putar kaset.

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkunjung dan meninggalkan komentar di Kutub Boekoe :)